Ads Here

Tuesday, September 12, 2017

Puas atau tidaknya hati sangat ditergantungkan oleh niat awal seseorang.

Puas atau tidaknya hati sangat ditergantungkan oleh niat awal seseorang. Al-kisah, seorang pemuda yang sedang dimabuk kepayang oleh gadis cantik sholehah segera mendisiplinkan diri setiap malam bermunajat mendekatkan diri kepada Tuhan dengan rupa-rupa ibadah, mulai dari puasa, tahajjud, membaca Qur'an dan rangkaian do'a panjang. Tentu saja dengan satu harapan agar gadis cantik sholehah itu kelak menjadi pendamping hidupnya yang sakiinah, mawaddah wa rohmah ( yang saling menentramkan, saling tertarik dan saling kasih sayang ). Pemuda ini menargetkan munajatnya sampai dengan 40 hari berturut-turut. Terinspirasi oleh semboyan MAN JAD-AA WAJADA. ( SIAPA BERSUNGGUH-SUNGGUH, PASTI DIA AKAN MENDAPATKAN ), sang-Pemuda begitu istiqomah menjalankan niatannya. Hasilnya ? Lumayan optimis. Tuhan mulai menampakkan sebagian tanda-tanda keterkabulannya. Saat berpapasan di jalan, sang-Gadis yang biasanya menampakkan wajah biasa saja, kali ini justru tersenyum manis pada sang-Pemuda sambil mengeluarkan kata-kata sopan : "Mas mau kemana, kok sendirian aja ?". Kata-kata yang secara umum dapat ditafsirkan biasa saja ini, buat sang-Pemuda memiliki arti tersendiri. Seorang yang sinis boleh jadi menyebutnya sebagai baper alias bawa perasaan. Toh begitu, pemuda ini tak terlalu salah, karena ternyata hari-hari sang-Gadis selalu dibayangi oleh kemunculan sang-Pemuda. Kemanapun dia pergi, bayangan sang-Pemuda selalu hadir dalam pikiran sang Gadis. Syair lagu PEMUDA ( Pemudaaa yen bengi jadi bayangaaan...
Pemudaaa yen bengi jadi impiaaan...Duh kelingan ning mataneee, duh kelingan ning senyume, pemudaaa dst ) seakan mewakili aspirasi / keinginan sang-Gadis. Tidak terasa munajat sang pemuda sudah menginjak hari yang ke-39. Memasuki hari terakhir, hari yang ke-40, dengan harap dan cemas, sang Pemuda larut dalam kekhusyuan munajat yang semakin mendalam. Namun seperti kata pepatah, manusia cuma bisa berencana, Tuhan yang menetukan. Di hari terakhir puasanya, pada sekitar jam 10.00 WIB, tiba-tiba sang teman sukses bertamu kepadanya.. Satu-satunya teman yang tak mungkin dia tolak seandainya dia mengajaknya untuk apapun. Setelah mengucapkan salam, dan salamnya terbalas, Si-Tamu yang juga teman ini bilang kepada sang-pemuda: "Ayo ikut saya keluar jalan-jalan!". Sang pemuda tanpa banyak bertanya masuk ke mobil sang Teman. 10 menit kemudian mobil berhenti di pelataran parkir sebuah rumah makan mewah sate kambing plus empal, dua jenis makanan yang sangat disukai sang-Pemuda. Sang tamu sudah memesan 1 jam sebelumnya. Sang-Teman dan sang-Pemuda memasuki rumah makan itu. Dan maknyooooos...sang-Teman menikmati sate dan empal hangat yang baru saja dihidangkan. Sementara sang-Pemuda berlagak sama, pura-pura menikmatinya sampai dengan makanan itu habis. Ada apa gerangan ? Kok pura-pura sih ? Yah benar pura-pura. Karena meskipun sate dan empal itu terasa nikmat di lidah, namun keduanya tidak dapat menyampaikan kepuasan di dalam hatinya, karena sate dan empal telah membuat puasanya menjadi batal untuk meraih sebuah cita-cita mulia dan agung : mendapatkan gadis cantik yang sholehah ! . Sekian,-

No comments:

Post a Comment