MERANCANG RUMAH IDAMAN
Ini nich : rancanglah rumah Anda seperti rancangan sebuah hotel. Tahu hotel ga ? He,he,he ... maaf canda ! Para pengusaha perhotelan sengaja mendesain garapannya dengan rancang bangun yang apik dan penataan yang memukau, karena mereka mengerti apa yang diinginkan para penginap.
Orang yang tinggal menginap akan merasa nyaman bila penginapan yang mereka tempati dapat membuat mereka suka dan betah. Karena alasan inilah, maka para pengusaha perhotelan terus membuat inovasi-inovasi, sehingga hotel yang mereka buat berdaya saing tinggi, baik secara penampilan maupun kualitas.
Nah, saudaraku sekalian, bila kita memiliki pemikiran yang agak sama dengan para pengusaha hotel itu, sebenarnya kita pun bisa menerapkannya pada rumah-rumah yang kita buat, demi kenyamanan tinggal kita sendiri. Caranya mudah : kita beli saja majalah-majalah desain rumah , lalu kita terapkan secara bertahap sesuai dengan dana yang ada, pada rumah-rumah yang kita miliki.
Anda dapat memulai dari bagian depan atau halaman rumah Anda : menata halaman rumah dengan kreasi aneka bunga sedemikian rupa sehingga tampak asri, segar dan indah, tak kalah dengan pengaturan dan pilihan tanaman yang ada di hotel Aston misalnya.
Kemudian setelah dana terkumpul lagi, Anda berlanjut dengan melengkapi AC dan kulkas di kamar tidur Anda. Dan seterusnya...dan seterusnya.... Bukankah jika hal ini terlaksana, sama artinya dengan bahwa Anda menginap di sebuah hotel milik Anda sendiri.
Atau, sama dengan bahwa Anda memiliki kekayaan yang nilainya jutaan rupiah setiap hari, setara dengan mereka yang memiliki kamar-kamar hotel ( Misalnya rumah dengan kamar 4, yang jika dinilai dengan kamar sebuah hotel, kamar rumah tersebut sebanding dengan nilai @. Rp 500.000 , total Rp. 2.000.000 ).
Maka setiap hari Anda mempunyai nilai kekayaan sebesar itu. Bedanya, karena itu rumah Anda sendiri, maka yang menikmatinya Anda, bukan penginap atau orang lain seperti halnya di hotel. Jadi nilai jutaan rupiah itu tak berwujud uang, tapi kekayaan dan penikmatan Anda pada rumah itu sendiri. Oke saudaraku sekalian, mungkin itu dulu yang bisa saya sampaikan.
Mulai sekarang mari kita merancang punya "hotel" sendiri. Kalau di hotel milik pengusaha kan boros ?! Betul ?
Sekian,-
No comments:
Post a Comment