.", demikian kata Bang Haji Rhoma Irama. Dari perspektif ( sudut pandang ) yang lain, cinta seakan sebilah pisau yang bebas nilai ( free value ) yang bisa digunakan untuk maksud-maksud yang baik dan bisa pula digunakan untuk maksud-maksud yang jahat. Cinta, karena itu, bisa menjadi motivasi hidup, tapi di saat yang lain dia bisa pula menjadi pemicu kerusakan. Ada banyak orang yang sukses karenanya, tapi juga ada sekian banyak orang lagi yang berguguran karena cinta. Jadi untuk apa sebenarnya cinta diciptakan Tuhan ? Pertanyaan ini bersifat filosofis. Akan tetapi bukan berarti hanya para filosof yang berhak bertanya dan menjawab tentang cinta. Sebab cinta bukan hanya ranah atau domain pembicaraan mereka. Cinta merata untuk semua kalangan. Tuhan sengaja menebarkan cinta agar setiap diri dapat merasakan berkah-berkah ( kebaikan-kebaikan ) nya. Di tengah-tengah pergumulan cinta yang warna-warni dan cinta yang kadang serba tidak menentu, ada baiknya bila kita tetap bertekad melandasi cinta untuk hal-hal yang positif saja. Cinta yang semata-mata nafsu birahi bukanlah cinta yang sejati. Cinta yang sejati hanya akan mewujud dari ketertarikan hati untuk memberikan kasih sayang yang tulus pada orang yang kita sukai dan mengarahkannya untuk tujuan-tujuan yang baik dan benar, bagaimana pun orang yang kita sukai itu keadaannya. Mengapa ? Karena cinta yang yang hakiki itu bukan menjerumuskan, tapi : MENYELAMATKAN ! Sekian,-
.", demikian kata Bang Haji Rhoma Irama. Dari perspektif ( sudut pandang ) yang lain, cinta seakan sebilah pisau yang bebas nilai ( free value ) yang bisa digunakan untuk maksud-maksud yang baik dan bisa pula digunakan untuk maksud-maksud yang jahat. Cinta, karena itu, bisa menjadi motivasi hidup, tapi di saat yang lain dia bisa pula menjadi pemicu kerusakan. Ada banyak orang yang sukses karenanya, tapi juga ada sekian banyak orang lagi yang berguguran karena cinta. Jadi untuk apa sebenarnya cinta diciptakan Tuhan ? Pertanyaan ini bersifat filosofis. Akan tetapi bukan berarti hanya para filosof yang berhak bertanya dan menjawab tentang cinta. Sebab cinta bukan hanya ranah atau domain pembicaraan mereka. Cinta merata untuk semua kalangan. Tuhan sengaja menebarkan cinta agar setiap diri dapat merasakan berkah-berkah ( kebaikan-kebaikan ) nya. Di tengah-tengah pergumulan cinta yang warna-warni dan cinta yang kadang serba tidak menentu, ada baiknya bila kita tetap bertekad melandasi cinta untuk hal-hal yang positif saja. Cinta yang semata-mata nafsu birahi bukanlah cinta yang sejati. Cinta yang sejati hanya akan mewujud dari ketertarikan hati untuk memberikan kasih sayang yang tulus pada orang yang kita sukai dan mengarahkannya untuk tujuan-tujuan yang baik dan benar, bagaimana pun orang yang kita sukai itu keadaannya. Mengapa ? Karena cinta yang yang hakiki itu bukan menjerumuskan, tapi : MENYELAMATKAN ! Sekian,-
No comments:
Post a Comment