Pilkada dan sentimen permusuhan antar pendukung bagai dua sisi mata
uang, yang meskipun terpisah, tapi satu kesatuan. Gemuruh komunikasi di
negeri ini selama berbulan-bulan tak pernah lepas dari pembicaraan
tentang Ahok dan Anis. Ahok dan Anis seolah telah menjadi prioritas
perhatian, bukan saja rakyat Jakarta, tapi juga bahkan hampir rakyat
Indonesia secara keseluruhan. Semakin mendekati masa pilkada,
pembicaraan mengenai keduanya pun semakin memanas. Saat
para pendukung Ahok mengemukakan alasan dukungannya, yang tampak jelas
hanyalah sisi-sisi positif Ahok. Sisi-sisi negatif menjadi sekedar
deretan persoalan yang harus segera dimaklumi. Demikian pula keadaannya
dengan para pendukung Anis. Kini pilkada telah usai kita saksikan. Siapa
yang memenangkan ? Pasti kita semua sudah tahu. Baik Ahok, yang kalah,
maupun Anis, yang memenangkan, kedua-duanya manusia biasa seperti kita
semua, memiliki sisi-sisi positif dan negatifnya masing-masing. Akan
lebih baik keadaannya bila Ahok, Anis dan para pendukung keduanya berusa
ha menghilangkan kecurigaan yang berlebihan dan terus-menerus
bahu-membahu saling memberikan penghormatan dan semangat untuk mencapai
suatu tujuan mulai: MEMBANGUN JAKARTA. Mengapa demikian ? Karena sudah
pasti kita semua mengetahui akibatnya bila kondisinya justru terbalik:
saling curiga, saling membenci, saling menggugat, saling mempolitisir
dan lain-lain. Oke ? Sekian,-
Situs Tentang Jejaringan Sosila, Usaha, Berita, Artikel Membangun, Motivasi, Hiburan, Juga Disain Web"Membangun Asset Dan Menciptakan Wirausahawan Yang Mandiri"
No comments:
Post a Comment