Ads Here

Tuesday, September 12, 2017

bahasa manusia tidaklah memadai untuk menjelaskan Tuhan dalam pengertian-Nya yang sangat utuh.

Kita dapat merasakan Tuhan dengan cara yang berbeda-beda. Tuhan dapat "mengejawantah" dalam semua kemungkinan. Namun apakah itu Tuhan ? Kita akan membicarakan diskursus / wacana ( atau lebih tepatnya tema ) ini sebaikya pada pengertian-Nya yang memungkinkan saja. Oleh karena Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Besar itu, nyatanya juga Maha Tak terbayangkan. Dan bahasa manusia tidaklah memadai untuk menjelaskan Tuhan dalam pengertian-Nya yang sangat utuh. Dia teramat "mewah" untuk bisa dijelaskan. Memasuki pembicaraan mengenai Tuhan, meminjan istilah rekan saya, Hj.Suridah, adalah memasuki ranah yang sangat-sangat "berkelas". Ketika kita mencintai Tuhan--meskipun Tuhan itu ada-- , kita tidak bermaksud mencintai wujud atau keberadaan-Nya. Yang kita maksudkan adalah mencintai semua sifatNya yang sedemikian sempurna, yang meliputi seluruh sensitivitas rasa. Tuhan Yang Maha Tak Terjangkau itu, karena kasih dan sayang-Nya, kemudian "muncul" menemui hamba-hamba-Nya dalam banyak momen yang beragam: Ia mungkin muncul dalam rasa bahagia kita, rasa takjub kita, simpati kita, empati kita, rasa terpesona, rasa pe' de', pergolakan batin, rasa cemas, rasa harap,...bahkan pada nestapa dan penderitaan kita. Oleh sebab itu, beroptimislah setiap saat kita bisa bertemu dengan-Nya, karena Tuhan dapat "hadir" dalam setiap momen apapun. Sekian,-

No comments:

Post a Comment