"Maka pada hari ini Kami abadikan jasad kasarmu agar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang kemudian." ( Qur'an, Yunus: 92 ). Fir'aun_ telah menjadi ikon ( simbol ) bagi sikap sombong dari masa ke masa. Penguasa Mesir yang dholim ini memerintah wilayahnya dengan cara menindas dan otoriter. Baginya, kekuasaan sama dengan kesewenang-wenangan. Tuhan murka kepadanya. Toh Fir'aun tetaplah lah Fir'aun. Maka ketika Tuhan memerintah Musa untuk memberikan peringatan kepadanya, Fir'aun mengingkari dan mendurhakai Musa, membelakangi dan berusaha membalas dendam kepadanya, mengumpulkan orang-orang, lalu entah kenapa, dia bereriak lantang : "Akulah Tuhan kamu sekalian Yang Maha Tinggi ! ". Setelah itu terjadilah adu kekuatan antara Musa dan Fir'aun yang berakhir mengenaskan dan ironis: Fir'aun meralat statusnya dan mengimani Allah sebagai Tuhan. "Maka saat nafas sudah sampai di tenggorokan ( dalam keadaan Fir'aun ditenggelamkan ), dia baru menyadari : "Aamantu birobbi Muusaa wa Haaruun / aku beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun." Tapi Tuhan menolak keimanannya : " Apakah baru sekarang kamu mau beriman, padahal sebelumnya kamu telah banyak berbuat durhaka ? " Saudaraku sekalian, kesombogan hanya menghasilkan kepuasan semu semata-mata bagi pelakunya, namun dia akan meimbulkan kebencian dan murka bagi sekian banyak orang. Ketika orang-orang tidak dapat melampiaskan kebencian dan kemurkaannya, maka Tuhanlah yang akan melanjutkannya. Believe or not, that is right !
"Maka pada hari ini Kami abadikan jasad kasarmu agar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang kemudian." ( Qur'an, Yunus: 92 ). Fir'aun_ telah menjadi ikon ( simbol ) bagi sikap sombong dari masa ke masa. Penguasa Mesir yang dholim ini memerintah wilayahnya dengan cara menindas dan otoriter. Baginya, kekuasaan sama dengan kesewenang-wenangan. Tuhan murka kepadanya. Toh Fir'aun tetaplah lah Fir'aun. Maka ketika Tuhan memerintah Musa untuk memberikan peringatan kepadanya, Fir'aun mengingkari dan mendurhakai Musa, membelakangi dan berusaha membalas dendam kepadanya, mengumpulkan orang-orang, lalu entah kenapa, dia bereriak lantang : "Akulah Tuhan kamu sekalian Yang Maha Tinggi ! ". Setelah itu terjadilah adu kekuatan antara Musa dan Fir'aun yang berakhir mengenaskan dan ironis: Fir'aun meralat statusnya dan mengimani Allah sebagai Tuhan. "Maka saat nafas sudah sampai di tenggorokan ( dalam keadaan Fir'aun ditenggelamkan ), dia baru menyadari : "Aamantu birobbi Muusaa wa Haaruun / aku beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun." Tapi Tuhan menolak keimanannya : " Apakah baru sekarang kamu mau beriman, padahal sebelumnya kamu telah banyak berbuat durhaka ? " Saudaraku sekalian, kesombogan hanya menghasilkan kepuasan semu semata-mata bagi pelakunya, namun dia akan meimbulkan kebencian dan murka bagi sekian banyak orang. Ketika orang-orang tidak dapat melampiaskan kebencian dan kemurkaannya, maka Tuhanlah yang akan melanjutkannya. Believe or not, that is right !
No comments:
Post a Comment