Ads Here

Monday, September 11, 2017

PENGIDOLAAN


Dalam konteks apa pun, termasuk IPOLEKSOSBUDHANKAM (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahananan dan Keamanan ) terjadi pula apa yang disebut sebagai PENGIDOLAAN. Kita mungkin mengidolakan seorang Ideolog, mengidolakan seorang Politikus, seorang Ekonom, seorang Sosiolog, seorang Budayawan, seorang Tentara atau seorang Polisi. Diam-diam secara tak sengaja kita pun mengidolakan pemahaman agama pada figur-figur tokoh yang kita sukai. Memahami agam
a seperti mendapatkan jalannya yang pas melalui mereka itu. Pengidolaan bertitik tolak dari rasa simpati dan takjub seseorang kepada orang lain karena dianggap memiliki kelebihan dan keistimewaan. Para Tokoh Idola memiliki keistimewaan serta penampilan yang berbeda-beda. Di dunia musik, Michael Jackson, misalnya, selain karya / kreativitasnya yang dianggap spektakuler, Jackson juga memiliki tampilan diri yang unik. Bila kita menyukai Jackson karena kreativitas dan karyanya, itu berarti kita sedang mengapresiasi Jackson dari sisi dirinya yang esensial, suatu muatan kualitas diri yang cukup penting. Tapi jika kita menyukai dan mengidolakan Jackson semata-mata dari dari gaya rambutnya yang menjulur ke bawah menutupi wajah, berarti kita masih berkutat pada tataran kesukaan paling elementer ( dasar ) dan belum beranjak maju ke tataran yang yang lebih tinggi. Sekian


No comments:

Post a Comment