Ads Here

Sunday, September 10, 2017

Siapapun dan seperti apapun dosennya, saya akan menerimanya dengan lapang dada dan senang hati, supaya ilmu yang disampaikannya bermanfaat bagi saya !!!


, yaitu: yang ideal dan yang realistis. Artinya: Pak dosen itu orangnya pinter, berwawasan luas, adaptatif, toleran, inklusif ( jadi maksudnya tuh ngga eksklusif gitu ), terus lagi bukan tipe orang yang pemarah. Dan lagi, dosen yang seperti itu banyak jumlahnya, jadi mudah untuk didapat. Kalau kata orang Betawi: pokoknye sempurne trus lagi realistis dech udeh. Atau meminjam bahasanya orang Karang Pojok--nama sebuah blok salah satu desa di Indramayu--: ideal toli realistis jeh realistiiiiiiiiiiis..., begitu mereka menyebutnya dengan intonasi yang begitu medok alias begitu kental ( he,he,he..... ). Nah, tentulah jika Pak dosen memiliki kepribadian yang seperti itu, maka mahasiswa dan mahasiswinya pun akan merasa tertarik memperhatikan mata kuliyahnya. Mereka bersemangat mendengarkan mata kuliyah yang disampaikan dan termotivasi untuk mengetahui lebih jauh lagi. Tapi, sekali lagi, itu idealnya ! Faktanya ? Seperti kebanyakan kita, para dosen juga ternyata manusia. Maksudnya ? Ya, maksudnya mereka memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti juga para mahasiswa dan mahasiswinya bukan ? Al-hasil, mulai sekarang kita kita tidak boleh memaksakan otak kita agar orang lain ( termasuk para dosen ) sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita segera harus menyadari bahwa kepribadian orang itu berbeda-beda. Dan jika dibalik, orang lain pun nyatanya juga punya keinginan terhadap kita seperti apa yang mereka inginkan. Dalam hal ini boleh jadi diri kita pun tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Jadi sesungguhnya kalau dipikir-pikir agak lucu juga, karena hidup ini antara lain berisi pula tarik-menarik keinginan-keinginan para pihak yang berbeda-beda itu. Supaya tidak kontra produktif, ada baiknya bila kita melihat dan terlibat bersama dengan para dosen yang tidak sesuai dengan keinginan kita, kita berpegang saja pada prinsip yang lebih baik, lebih bijaksana, lebih menyamankan dan lebih dahsyat lagi. Prinsip apa lagi itu ? Pengen tahu ? Nih : Siapapun dan seperti apapun dosennya, saya akan menerimanya dengan lapang dada dan senang hati, supaya ilmu yang disampaikannya bermanfaat bagi saya !!! ... Sekian,-

No comments:

Post a Comment