AKHLAK
Padahal penampilannya standar saja, tapi entah kenapa wanita itu punya daya tarik tersendiri. Riska, begitu ia biasa dipanggil, sehari-hari bekerja sebagai karyawan Customer Service di sebuah perusahaan swasta.
Sekalipun mengikuti diklat pelatihan layanan yang sama seperti kawan-kawan lain, tapi Riska figur karyawan yang cukup berbeda. Dalam keyakinannya, hubungan dirinya dengan nasabah haruslah dimaknai bukan sekedar hubungan karena adanya saling kepentigan, namun lebih dari itu hubungan silaturrahmi, dimana antara dirinya dengan mereka para nasabah memiliki respon positif, kasih-sayang, kepedulian, jalinan emosional yang kuat dan persaudaraan.
Sayang, perilaku positif Riska tak banyak dimengerti rekan-rekan karyawan lainnya. Mereka hanya memahami Riska sebagai teman baik, tak lebih dari itu, tanpa pernah mengambil pelajaran berharga dari sikap dan perilakunya.
Hari, minggu, bulan dan tahun berganti, Riska tetap dalam kepribadiannya yang tak berubah: sopan, ramah, responsif dan peduli dan familier. Rekan-rekan masih tetap menganggapnya sebagai hal biasa, tak terlalu istimewa. Hingga saat berbagai keberkahan (kebaikan) datang kepadanya, mereka baru kemudian menyadarinya betapa pentingnya niat dan kepribadian yang baik. Riska kerap mendapatkan kiriman berbagai bonus dari para nasabah, karena mereka selalu terkesan dengannya. Bukan dalam hitungan tahun, bulan dan minggu. Setiap hari ada saja nasabah, yang tanpa diperintah, mereka mengirim sesuatu kepada Riska: pisang, semangka, beras, gula, ikan asin, ikan bakar, roti, sajadah, mukenah dan lain-lain. Suatu ketika pada hari yang berbeda, ada 2 orang nasabah yang yang memberinya satu unit sepeda dan satu unit motor. Spektakuler bukan ? Kontan kawan-kawan Riska tercengang.
Mulai saat itu Riska menjadi semacam idola layaknya artis yang memiliki banyak penggemar. Di rumahya yang sederhana tapi asri, setidaknya ada 2 sampai 3 nasabah yang berkunjung setiap hari kepada Riska. Diam-diam sang Direktur perusahaan tempat dimana Riska bekerja merasa penasaran akan laba bersih akhir tahun yang semakin melonjak jauh.
Setelah melalui berbagai pengamatan, sang direktur jatuh pada satu keyakinan bahwa lonjakan laba tersebut terjadi terutama setelah Riska memasuki perusahaannya.
Seketika pada acara akhir tahun sang-Direktur pun meluapkan kegembiraannya dengan menobatkan Riska sebagai karyawan terbaik dan menganugerahinya reward: 1 unit mobil Honda City dan 1 unit rumah mewah.
Riska pun menangis terharu. Ingatannya segera melayang mengenangi dirinya sendiri saat dulu duduk di bangku SD, ketika guru agama Riska mengajari hadis:
انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق
"Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak".
Sambil meneteskan air mata, mulut Riska bergumam-gumam: "Terimakasih yaa Rosuul...terimakasiiih...."
Sekian,-
No comments:
Post a Comment